Selasa, 13 Desember 2011

Makalah Kripik Daun Pepaya


December, 12th-2011
TUGAS T.I.K | IQBAL BASYAR


 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Membuat Kripik Dari Daun Pepaya”. Mak alah ini diusun sebagai tugas akhir semester dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Makalah ini berisi tentang cara membuat kripik dari daun pepaya, manfaat dari kegunaannya, serta zat-zat yang terkandung didalamnya.
Makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh arena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bpk. RB. M.Nur Juliyanto, S.kom selaku guru pembimbing, orang tua, serta rekan-rekan kerja yang memberi semangat dan inspirasi terhadap penyelesaian makalah ini.



                                                        Sumenep, 12 November 2011

                                                                   
                                                                          Penulis








BIODATA PENULIS

A.   Riwayat Hidup :
Nama                              : Iqbal Basyar
Tempat, tanggal lahir     : Sumenep, 06 September 1997
NAS                               : 08
Kelas                              : IX-B
Sekolah                          : SMPN 1 Sumenep
Status                             : Pelajar
Agama                           : Islam
Alamat                           : Jl. Pesona Satelit, Blok M-6
Orang Tua                     :a. Ayah      : Jaiman
                                       b. Ibu         : Suswati

B.   Riwayat Pendidikan :

Lulus TK Yaa Bunayya          tahun 2003
Lulus SDN Pajagalan I           tahun 2009
Masuk SMPN I Sumenep       tahun 2009











BAB I

PENDAHULUAN

I.  Latar Belakang
Era modern perdagangan baik bidang pertanian maupun bidang peternakan yang dapat  berkembang pesat. Salah satu tantangan bangsa saat ini adalah bagaimana meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, sehingga pertanian (termasuk perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan) dapat menjadi penentu dan pendorong pertumbuhan ekonomi di setiap daerah.
Jenis industri pertanian sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat karena merupakan bagian yang penting dari  kegiatan perekonomian rakyat. Produk pertanian mempunyai potensi pasar yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat. Produk pertanian mampu memasuki pasar ekspor karena meningkatnya daya saing industri tersebut. Akan tetapi, dibalik potensi yang demikian besar terdapat pula beberapa masalah dalam pengembangan pertanian nasional seperti berikut:
1.              Terjadinya penyusutan lahan pertanian dan peternakan sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan ekonomi masyarakat.
2.              Rendahnya mutu produk baik  dalam bentuk segar ataupun  olahan sebagai akibat dari rendahnya teknologi yang digunakan  dan rendahnya kualitas sumber  daya manusia (SDM).
3.              Makin selektifnya pasar dan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap masalah lingkungan dan kesehatan, tidak jarang melemahkan daya saing produk pertanian nasional di luar negeri.
Jika kita sebagai produsen tidak bisa bersaing dengan pertanian modern, pertanian lokal akan semakain terpuruk. Oleh karena itu harus bisa bersaing dengan memunculkan kekreatifan dalam mengolah produk-produk pertanian lokal. Dengan adanya permasalahan diatas, kami mencoba untuk menyajikan sebuah desain produk dari hasil pertanian lokal, dengan memanfaatkan daun pepaya sebagai makanan ringan (camilan) yang bergizi, dengan variasi rasa buah-buahan. Untuk meningkatkan nilai Agroindustri produk pertanian lokal.
Kita memilih daun pepaya sebagai produknya, karena daun pepaya ini sangat mudah didapatkan di daerah kita. Selain itu pohon ini mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Adapun kelemahannya yaitu adanya hama yang menyerang, sedangkan untuk mengatasi pahitnya daun pepaya selain menggunakan tanah liat dapat juga menggunakan daun jati pada waktu perebusan. Selama ini daun pepaya dimanfaatkan hanya untuk jamu, masakan jadi (oseng-oseng, sayur santan) sehingga tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu daun pepaya mempunyai banyak kandungan gizi seperti : karbohidrat, fosfor, kalori dan vitamin A, B1 dan C.

II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana cara membuat kripik daun pepaya dengan berbagai rasa buah-buahan ?
2.      Bagaimana cara membudidayakan pohon pepaya ?
3.      Bagaimana respon konsumen terhadap produk camilan kripik daun pepaya rasa aneka buah ?

III.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penelitian yang hendak icapai adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui kandungan gizi yang ada di dalam kripik daun pepaya.
  2. Mengetahui cara membudidayakan pohon pepaya.
  3. mengetahui produk camilan kripik daun pepaya rasa aneka buah yang paling digemari oleh konsumen.

IV. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat peneliian antara lain adalah :
  1. Meningkatkan kreativitas inovatif siswa atau masyarakat dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
  2. Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan akademik siswa dalam kreativitas dan penalaran pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
  3. Memperkenalkan kepada siswa agar dapat memanfaatkan keberadaan pohon pepaya sebagai alternatif camilan, yang di ambil dari daun pepaya.
V. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penuis membatasi permasalahan pada :
a.  Membuat kripik dengan bahan daun pepaya
b.  Manfaat daun pepaya
c.  Cara membudidayakan daun pepaya

VI.  Metodologi Penulisan
Terusunnya makalah ini didahului dengan kegiatan penlitian, kemudian berdasarkan data-data yang diperoleh, diolah dan dianalisa sehingga diperoleh sutu keadaan tertentu, dan kemudan hasil dari penelitian dan pengolahan atau analisa data tersebut disajikan dalam bentuk makalah ini.

Didalam usaha pengumpulan data-data yan diperlukan tersebut digunakan beberapa metode dianaranya :
1.    Pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data menggunakan metode sebagai berikut :
·         Study Literator
Yaitu mengumpulkan dan mempelajari study pustaka yang berkaitan dengan bahasa pemrograman yang digunakan.
·         Survey
Melakukan survey sistem informasi kebutuhan pada dinas terkait.

2.    Analisa kebutuhan sistem

Analisa kebutuhan sistem merupakan tahap awal dari pengembangan sistem. Dalam tahap ini dpat didefinisikan pokok permasalahan yang ada pada suatu instansi sebagai objek penelitian dan penentuan tujuan perancangan sebagai acuan untuk penentuan tjuan perancangan sebagai acuan untuk menentukan tahap-tahap penting berikutnya.

3.       Perancangan
Perancangan merupakan tahan perancangan awal yang nantnya akan diaplikasikan pada suatu proses. Pada perancangan sistem ini, terdapat beberapa perancang.

4.      Implementasi

Implementasi merupakan tahap awal merealisasikan sebuah sien yan dibuat dengan diawali proses sebagai kerangka awal menjadi suatu tem yang diharapan dan dapat membamtu mengatasi permasalahan yang ada.

5.      Uji Coba

Dalam tahap ini dulakukan uji coba ulang hasil implementasi yang dibuat untuk mengetahui faridasi sitem

6.      Penulisan

Dalam tahap ini lakukan proses dan penyusunan laporan karya tulis






















BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA


A.Landasan Teori
1.     Pengertian Pepaya
Pepaya (Carica papaya L), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa belanda, “papaja”, yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Karawak, “papaya”. Dalam bahasa Jawa pepaya disebut “kates”.
Walaupun pohon ini berasal dari Meksiko, tetapi di Indonesia juga terdapat pembudidayaan pohon pepaya misalnya di daerah garut. Kualitas pohon pepaya yang dibudidayakan di luar negeri dengan di Indonesia berbeda, termasuk rasa buah pepaya.
Pohon ini sangat banyak kegunaannya baik dari buah, daun, batang, dan bunga. Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran (dioseng-oseng). Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail. Buah pepaya matang sangat unggul dalam hal betakaroten (276 mikrogram/100 g), betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 g), serta lutein dan zeaxanthin (75 mikrogram/100 g). Betakaroten merupakan provitamin A sekaligus antioksidan yang sangat ampuh untuk menangkal serangan radikal bebas. Vitamin A yang diperoleh dari 100 g buah pepaya matang berkisar antara 1.094 – 18.250 SI, tergantung dari varietasnya. Sementara betacryptoxanthin, lutein, dan zeaxanthin lebih banyak berperan sebagai antioksidan untuk mencegah timbulnya kanker dan berbagai penyakit degeneratif.

B.     Kasifikasi ilmiah
Kerajaan                      : Plantae
(tidak termasuk)           : Eudicots
(tidak termasuk)           : Rosids
Ordo                             : Brassicales
Famili                           : Caricaceae
Genus                           : Carica
Spesies                          : C. Papaya
Nama Binomial Carica papaya L.
1.       KOMPOSISI KANDUNGAN (per 100 gr. Bahan)
No.
Kandungan
Daun Pepaya
Buah Pepaya
1
Protein
8,00 gr
0,50 gr
2
Lemak
2,00 gr
-
3
Karbohidrat
11,90 gr
12,20 gr
4
Kalsium
353,00 gr
23,00 gr
5
Fosfor
63,00 gr
12,00 gr
6
Zat besi
0,80 gr
1,70 gr
7
Vitamin A
18.250,00 SI
365,00 SI
8
Vitamin B1
0,15 mg
0,04 mg
9
Vitamin C
140,00 mg
78,00 mg
10
Air
75,40 gr
86,70 gr
11
Kalori
79,00 kal
46,00 kal
Sumber : Rhukmana (1995)
                        Jika diperhatikan dari table komposisi kandungan di atas, maka daun papaya mengandung banyak vitamin A, B1, C, Kalsium, dan Fosfor. Selain buah, bagian tanaman pepaya lainnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai sebagai bahan makanan dan minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakan kulit, kosmetik, dan sebagainya. Bahkan bijinyapun dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak dan tepung.
                        Daun pepaya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas). Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri adalah papain yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun pepaya.
                        Getah pepaya (dapat ditemukan di batan, daun dan buah) mengandung enzim papain, semacam protase, yang dapat untuk memecah serat-serat daging yang alot sehingga melunakkan dagin dan mengubah konformasi protein lainnya. Selain itu, papain juga digunakan pada industri minuman (sebagai penjernih bir dan anggur), industri farmasi, industri kosmetik, industri tekstil dan kulit (sebagai penyamak), serta sebagai pembersih limbah
                        Perasan daun pepaya muda mengandung alkaloid berasa pahit yang konon berkhasiat sebagai obat penyakit malaria, penurun demam, penurun tekanan darah, dan pembunuh amuba. Daun pepaya muda dapat diolah menjadi buntil, urap, atau lalap rebus.
                        Sumbangan vitamin yang sangat menonjol adalah vitamin C (62-78 mg/100 g) dan folat (38 mikrogram/100 g). Kadar serat per 100 gram buah masak 1,8 gram. Serat pepaya sangat dikenal manfaatnya dalam memperlancar proses buang air besar (BAB) dan mencegah sembelit. Satu potong pepaya berukuran 140 gram mampu memberikan sumbangan vitamin C sebanyak 150 persen dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari (AKG), serta sumbangan serat sebanyak 10 persen dari AKG.
                        Untuk kesempatan kali ini kami memanfaatkan daun pepaya untuk pembuatan kripik daun papaya dengan bervariasi rasa buah-buahan yang telah kami ambil sari buahnya, sebagai makanan camilan. Selain itu sewaktu kita merebus daun pepaya kita menambah segenggam tanah liat pada rebusan itu, dengan tujuan rasa daun pepaya tidak pahit lagi, sehingga semua orang tidak perlu takut rasanya yang pahit.
2. Cara membudidayakan pohon pepaya
Tanaman pepaya termasuk jenis tanaman tropis basah, oleh karena itu dimanapun hampir di seluruh wilayah tanah air kita dapat di tanami pohon pepaya. Untuk hasil yang maksimal dan berkualitas baik, yang akhirnya dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi kita, kita harus mencari daerah-daerah yang cocok untuk membudidayakannya. Hal- hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
A. Iklim
1. Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yang tidak terlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000- 2000 mm / tahun.
3. Suhu udara optimum 22-26 oC.
4.   Kelembaban udara sekitar 40%.
B. Media Tanam
1. Tanah yang baik tanaman pepaya adalah tanah yang subur, banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
2. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
3. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tanaman akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.
Sumber : Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp (melalui internet).

C.   CARA MEMBUAT KERIPIK DAUN PEPAYA
Dalam membuat kripik daun papaya, ada beberapa cara yang mudah, diantaranya :
ž  Buah-buahan di cuci
ž  Buah + air di blender
ž  Sari buah diambil 
ž  Daun pepaya dicuci
ž  Tiriskan / jemur
ž  Siapkan tepung beras+maizena+bumbu
ž  Aduk rata
ž  Masukkan sari buah
ž  Masukkan daun pepaya kedalam adonan
ž  Potong daun pepaya  per ruas
ž  Siapkan wajan+minyak
ž  Masukkan ke dalam minyak goreng yang  panas
ž  Angkat +tiriskan


D.   ANALISIS DATA
  Pada pemanfaatan daun pepaya sebagai kripik antara lain daun pepaya mudah di dapat, mudah dibudidayakan, selain itu daun pepaya mempunyai banyak manfaat dari pencegahan malaria, menambah nafsu makan, penurun tekanan darah, dan penurun demam. Daun pepaya mempunyai kandungan Kalsium, Vitamin A, B1, C, yang sangat tinggi.
·       Kelemahan
Sedangkan kelemahan dari daun pepaya, jika tidak dapat mengolah dengan baik, maka rasa pahit alami pada daun pepaya masih terasa. Selain itu pada proses penirisan jika daun belum benar-benar kering, maka hasil pengorengan atau kripik menjadi lembab.
·       Peluang
Peluang yang dimiliki yaitu di pasaran belum ada kripik daun pepaya sebagai camilan seperti yang kami buat. Sehingga prospek kedepannya lebih bagus. Bahan dasar yang kami gunakan mudah di dapat dan harganya relatif murah.
·       Ancaman
            Ancaman yang ada saat ini pohon pepaya diserang hama, sehingga di bawah permukaan daun, pohon, serta buah pepaya terdapat bintik-bintik berwarna putih. Sehingga daun tidak bisa dimanfatkan.













BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil di atas, daun pepaya selain dapat sebagai jamu dan sayur onseng-onseng, selain itu juga dapat dijadikan alternatif produk lain, yaitu keripik daun pepaya rasa aneka buah. dapat di simpulkan bahwa pohon pepaya sangat banyak kegunaannya baik dari buah, daun, batang, dan bunga.
Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain semacam protase, yang dapat untuk memecah serat-serat daging yang alot sehingga melunakkan daging dan mengubah konformasi protesin lainnya. Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan. Perasan daun pepaya muda mengandung alkaloid berasa pahit yang konon berkhasiat sebagai obat penyakit malaria, penurun demam, penurun tekanan darah, dan pembunuh amuba. Daun pepaya muda dapat diolah menjadi buntil, urap, atau lalap rebus.
Selain itu daun pepaya dapat diolah menjadi makanan camilan dengan rasa buah-buahan. Sedangkan cara membuat kripik daun pepaya, di bagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap pertama : buah-buahan diblender di tambah air sesuai takaran, kemudian diambil sari buahnya. (jika kita mau rasa buah apel, maka yang di blender apel saja, kalau rasa jeruk yang di blender buah jeruknya saja).
2. Tahap ke dua : Mencuci daun pepaya, kemudian tanah liat dan air dipanaskan hingga mendidih, kemudian masukkan daun pepaya dan tiriskan atau di jemur. Potong bagian ruas daun. Haluskan bawang, tumbar, dan garam. Siapkan adonan dari tepung beras, maizena, dan masukkan sari buah kemudian aduk rata.
3. Tahap ke tiga : Masukkan potongan daun pepaya tersebut, kemudian tiriskan dan masukkan kedalam minyak goreng yang sudah panas. Goreng kematangan, kemudian tiriskan.
Kita sebagai mahasiswa seharusnya bisa mengembangkan kekreatifan untuk memajukan berbagai macam produk baik dari Industri Pertanian maupun Industri Peternakan. Sehingga kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat, terutama pada masyarakat pedesaan yang kualitas pendidikan dan ekonomi yang rendah. Oleh karena itu kita bisa mengurangi angka pengangguran.
B. SARAN
Lebih baik lagi apabila kita bisa memanfaatkan tangkai daun pepaya. Selama ini belum ada hasil produk makanan yang memanfaatkan tangkai daun pepaya.
           



















DAFTAR PUSTAKA
-  Direktorat Gizi, Depkes RI (1992) Prof Dr. Ir Made Astawan. Ahli Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor. Di ambil dari Internet.
- http://www.wikipedia.co.id. Dengan kata kunci pohon pepaya. Diambil dari Internet.

0 komentar: